Ditulis pada tanggal 14 July 2019

Kesejahteraan hewan, menyangkut kenyamanan hewan, menggambarkan kualitas hidup hewan termasuk di antaranya kebutuhan fisik, psikologis dan social individu. Profesionalisme pemeliharaan dan penggunaan hewan/ternak dalam penelitian, pengajaran dan konservasi baik in-situ dan ex-situ harus benar dipahami pemerhati di bidang peternkan dan kesehatan hewan. Untuk evaluasi kesejateraan hewan yang digunakan dalam penelitian dan pendidikan maka perlu dibentuk komisi etik hewan. Prinsip kerja komisi etik hewan dikenal dengan 3 R yaitu: Replacement (ada hewan pengganti), Reduction (meminimalkan jumlah penggunaanya) dan Refinement (meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan).
Oleh karena itu Fakultas Peternakan yang malkukan aktivitas dengan hewan ternak, perlu membentuk komisi etik kesejahteraan hewan/ternak baik untuk tujuan pembelajaran, penelitian dan hal yang berkaitan langsung dengan penggunaan hewan dan ternak untuk keperluan lainnya. Sebagai tindak lanjut, maka pada tanggal 25-26 Juni 2019, telah diselenggarakan Workshop persiapan pembentukan Komisi Kesejahteraan Hewan/Ternak yang bertujuan untuk memberikan informasi awal tentang kesejahteraan hewan dan hal-hal apa yang perlu dipersiapkan untuk pembentukan komisi kesejahteraan hewan.
Tujuan Pembentukan komisi etik kesejahteraan hewan dianggap penting sebagai salah satu komite yang melkukan penilaian dan kelayakan penggunaan hewan dalam penelitian, pendidikan dan keperluan lain yang menyangkut kesejahteraan hewan. Peserta workshop berjumlah 50 orang yang berasal dari beberapa fakultas di UNIPA dan instansi terkait. Beberapa instansi yang terlibat antara lain: Balai Konservasi Sumbe Daya Alam (BKSDA), Politeknik pembangunan Pertanian (Politbangtan), Dinas Karantina Propinsi Papua Barat, Komunitas masyarakat pencinta anjing, kucing dan burung, Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan POLDA Papua Barat.
Sebagai nara sumber adalah Prof. Dr. Ir. Dewi Apri Astuti, M.Si. dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjelaskan tentang lima hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan hewan dalam dalam penelitian dan pembelajaran, yaitu rasa bebas dari sakit dan cedera, bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari stress dan bebas dari perlaku tidak normal serta bebas dari ketidak nyamanan. Pada akhir workshop telah dibentuk Komite Etik Kesejahteraan yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir Budi Santoso, MP dengan 16 orang anggota dari berbagai profesi dan aktivitas keilmuan.