Memperluas jaringan penelitian, dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk bekerja sama dengan peneliti dan lembaga penelitian yang dapat bersinergi dalam melakukan riset. Topik penelitian hidupan liar di Papua masih belum begitu intensif dilakukan, sehingga membangun jejaring menjadi salah satu alternatif yang baik.
Laboratorium Satwa Harapan, Fakultas Peternakan, mendukung Visi Fakultas Peternakan menjadi pelaksana akademik yang bermutu dan kompetitif berbasis sumberdaya dan kearifan lokal Papua mendorong upaya memperluas jejaring penelitian hidupan liar.
Membangun jejaring dengan Asian Species Action Partnership – ASAP, misalnya telah dilakukan dengan berfokus pada spesies kunci yang didukung oleh ASAP yaitu Ekidna Moncong Panjang Barat – Zaglossus bruijnii di Semenanjung Kepala Burung Indonesia New Guinea. ASAP memberikan dana penelitian yang mendukung usaha konservasi spesies kunci.
Hal yang sama juga telah dilakukan dengan University of Queensland Australia, khususnya dengan Center for Biodiversity and Conservation Science. Bersama dengan Lembaga ini khususnya dengan Diana Fisher, focus jejaring lebih terarah kepada dukungan otoritas ilmiah IUCN Marsupial and Monotreme Specialist Group. Staf Center for Biodiversity and Conservation Science ini, Dr. Diana Fisher merupakan Co-Chair dari Lembaga IUCN ini.
Melalui perluasan jejaring ini tahun 2022 yang lalu Fakultas Peternakan lolos dalam seleksi pendanaan Species Survival Commission SSC Internal Grants melalui dukungan IUCN Marsupial and Monotreme Specialist Group melakukan riset berjudul “Conservation of Western Long-beaked Echidna the Bird’s Head Peninsula of West Papua”
Diharapkan perluasan jejaringan ini akan membuka kesempatan riset, publikasi dan peningkatan kapasitas bersama sebagai upaya Fakultas Peternakan menuju pelaksana akademik di bidangnya yang bermutu dan kompetitif. (fp)