Ditulis pada tanggal 4 August 2024

Fakultas Peternakan Universitas Papua gelar LOKAKARYA PENGUATAN MBKM DAN PENINJAUAN RPS, PENGUATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI yang diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 29 hingga 31 Juli 2024 berlokasi di Ruang kuliah PT1 Fakultas Peternakan dengan mengundang narasumber, Prof. Dr. Ir. Yulin Lestari, Prof. Dr. Sugeng Heri Suseno, S.Pi, M.Si dan Dr. Handian Purwawangsa,S.Hut., MSi dari Institut Pertanian Bogor.

Agenda ini dibuka secara resmi oleh Plt. Rektor Universitas Papua, Dr. Suriel S. Mofu, S.Pd., M.Ed., M.Phil, juga dihadiri oleh perwakilan Dosen di lingkungan Universitas Papua serta mitra terkait diantaranya perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Papua Barat dan Stasiun Karantina Kelas II Manokwari, turut hadir Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Papua, Prof. Ir. Budi Santoso, MP.  dan Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan  Fakultas Peternakan  Dr. Stephanus Pakage, S.Pt., MP. sebagai pemandu acara.

Pemateri pertama dibawakan oleh Prof. Dr. Ir. Yulin Lestari, topik Penguatan MBKM dan Peninjaun RPS

Narasumber menjelaskan tentang pentingnya transformasi pendikan melalui penguatan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis Outcome Based Education (OBE) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kegiatan ini difokuskan pada penguatan materi kuliah dalam merencanakan proses pembelajaran yang efektif dan inovatif.

“Capaian pembelajaran mengacu pada RPS serta implementasinya pada pelaksanan proses belajar mengajar sehingga proses pembelajaran dapat mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat sehingga diharapkan mahasiswa nantinya  memiliki kecakapan dalam dunia pekerjaan yang kompetitif, diantaranya tiga kecakapan : learning skills, yaitu berpikir kritis, kreatif,  kerjasama, dan berkomunikasi, Literacy Skills, yaitu informasi, media, teknologi, dan  Life Skills yaitu fleksibel, kepemimpinan, inisiatif, produktif dan memiliki kemampuan sosial,” jelas Yulin Lestari

Outcome Based Education (OBE) adalah proses pendidikan yang berpusat pada outcome/ kurikulum yang dirancang dengan memberi ruang bagi mahasiswa berproses dalam pembelajaran secara personal dan fleksibel, membangun kecakapan dan karakter masa depan, pola pikir maju

Kegiatan Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa di perguruan tinggi untuk belajar diluar program studi. Mahasiswa memiliki hak mengambil matakuliah diluar program studi selama 1 semester dan melaksanakan aktivitas pembelajaran diluar perguruan tinggi selama dua semester.

Pemateri kedua dibawakan oleh Prof. Dr. Sugeng Heri Suseno, S.Pi, M.Si, topik penguatan penelitian. Perguruan tinggi juga memiliki peran strategis dalam menguatkan kedudukan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) sebagai modal investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang pembangunan nasional. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus lebih didorong dan difasilitasi untuk dapat menghasilkan lebih banyak lagi invensi dan inovasi yang menghasilkan hilirisasi teknologi tepat guna, menciptakan nilai tambah, serta meningkatkan produksi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. Beliau memaparkan berbagai program riset dasar dan terapan tahun 2025 dan strategi lolos proposal kemendibudristek, tak lupa Prof.Sugeng mengingatkan peserta lokakarya tidak lupa juga  mengikuti panduan penelitian yang biasanya mengalami perubahan dari tahun ke tahun.

Pemateri ketiga dibawakan oleh Dr. Handian Purwawangsa,S.Hut., MSi, topik penguatan pengabdian pada masyarakat. Ragam program pengabdian pada masyarakat, diantaranya: BIMA, Program yang dilaksanakan oleh Ditjen Diktiristek dalam program pengembangan Masyarakat berbasis wilayah dan penerapan inovasi yang dimiliki oleh Dosen/Peneliti. KOSA BANGSA, Program Pengembangan Masyarakat yang dilakukan secara berolaborasi antara Perguruan Tinggi Klaster Mandiri dan Utama dengan Madya, Pratama, dan Binaan. KEDAIREKA, Program yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek dalam sinergi kontribusi antara Perguruan Tinggi dan Industri Swasta. CSR/ Social Finance, Program Pengembangan Masyarakat yang dapat dilakukan antara perguruan tinggi dengan Industri Swasta/lainnya yang memiliki program sosial kemasyarakatan. Semua proposal pengabdian pada masyarakat mengikuti kriteria panduan penulisan oleh Ditjen Diktiristek dan keragam kegiatan pengabdian pada masyarakat diharapkan bermanfaat dan berdampak social change berupa peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja dan hasil akhir adalah produk.

Kegiatan ini ditutup dengan diskusi tanya jawab terkait dengan materi yang disampaikan  masing masing narasumber  dan tugas mandiri.