Ditulis pada tanggal 5 November 2023

Setelah sebelumnya sukses mengadakan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Mandiri di Kampung Kalimerah, Distrik Masni; Fakultas Peternakan Universitas Papua kembali mengadakan program MBKM Mandiri di Kampung Sairo, Distrik Manokwari Utara, Kabupaten Manokwari. Peserta yang mengikuti program ini adalah Roni Duwitau, mahasiswa semester VII dari Program Studi S1 Peternakan.

Program MBKM telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek sejak akhir Januari 2020. Sejak awal program ini diluncurkan oleh kementerian, Fapet UNIPA sudah beberapa kali menyertakan mahasiswa pada program MBKM yang dikelola oleh kementerian maupun program MBKM mandiri yang dikelola oleh fakultas. Program MBKM yang pernah diikuti oleh mahasiswa Fapet UNIPA sendiri dilakukan di berbagai lokasi, termasuk di wilayah Papua dan di luar Papua.

Pada program MBKM Mandiri semester gasal 2023/2024 ini, Roni Duwitau mengontrak beberapa MK Ilmu dan Teknologi Tanaman Pakan, Ekologi Manajemen Padang Penggembalaan, Ilmu Kesehatan Ternak, PKL dan Skripsi.  Kegiatan yang dilakukan selama program ini adalah: 1) Pembuatan demplot hijauan pakan ternak; 2) Evaluasi padang penggembalaan, 3) Identifikasi parasit gastrointestinal pada ternak di Kampung Sairo. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, Roni juga melakukan penelitian mengenai “Perbedaan Jarak Tanam terhadap Produksi Rumput Gajah (Pennisetum purpureum). Roni memulai program MBKM Mandiri di Kampung Sairo pada tanggal 10 Oktober 2023.

Pada tanggal 28 Oktober 2023, tim dosen Fapet UNIPA yang terdiri dari Ibu Evi W. Saragih, S.Pt., M.Sc., Ph.D, Ibu Ir. Bernadetta Iriani, M.P., Ibu drh. Noveling Inriani dan Ibu drh. Noviyanti, MPH mengunjungi Roni. Selama kunjungan, tim dosen melakukan penyuluhan mengenai Peternakan dan Hijauan Makanan Ternak. Masyarakat kampung yang terdiri dari 12 orang dewasa duduk bersama dan diajak berdiskusi mengenai jenis-jenis hijauan makanan ternak. Dalam diskusi itu, para peternak menyampaikan bahwa mereka memiliki sapi pejantan dewasa dengan jumlah yang sangat sedikit dibandingkan sapi betina dewasa. Mereka berharap pemerintah setempat atau Fapet UNIPA membantu mereka untuk memberikan layanan inseminasi buatan untuk meningkatkan produksi ternak di kampung mereka. Masyarakat juga berharap mereka diajarkan cara membuat obat-obatan tradisional agar mereka bisa menggunakannya untuk mengobati ternak mereka yang sakit. Tim dosen akan kembali berkunjung dalam waktu berikutnya untuk mengajarkan masyarakat membuat obat cacing dari bahan-bahan yang tersedia di sekitar mereka.

Setelah diskusi, tim dosen bersama Roni dan masyarakat mengunjungi demplot hijauan pakan ternak yang telah dibuat oleh Roni dengan bantuan masyarakat Kampung Sairo (Bapak Sadrak G Vigo).  Dalam kesempatan ini, Roni menjelaskan tentang penelitian yang akan dia lakukan terhadap demplot tersebut. Tim dosen Fapet UNIPA berharap pembuatan demplot hijauan ini mampu menjadi sarana percontohan untuk membantu peternak mencukupi kebutuhan pakan harian ternak ruminansia mereka.